Siapapun Dapat Panen Bawang Merah
Salah satu komoditi hortikultura yang banyak dibudidayakan masyarakat Indonesia yakni bawang merah. Nilai ekonominya cukup tinggi alasannya yakni kebutuhan bawang merah di bidang kuliner, baik skala rumah tangga, bisnis rumahan, sampai industri, terus melejit. Tren menjadi petani bawang merah pun sekarang menjadi pilihan perjuangan alternatif yang sanggup digarap generasi muda.
Peluang bisnis ini pula yang ditangkap dengan baik petani bawang merah di Desa Waru Barat, Kecamatan Waru Barat, Kabupaten Pamekasan, Pulau Madura. Meskipun laba yang diperoleh dari budidaya bawang merah cukup tinggi, namun hambatan di lapangan berupa aksara tanah yang padas dan bekas galian bukit watu bercadas dan hambatan ekspresi dominan penghujan menciptakan para petani bawang merah di desa tersebut sempat mengalami fase gagal panen. Keadaan menyerupai ini seringkali menyusahkan petani bawang merah di area terbut alasannya yakni persediaan barang yang tidak stabil sangat mensugesti fluktuasi harga. Untuk mencegah bahaya kerugian tersebut, maka dibutuhkan upaya untuk sanggup membudidayakan bawang merah di tanah padas dan ekspresi dominan penghujan sekalipun. Tim GDM Organik merangkum hasil pengawalan bersama petani bawang merah di desa tersebut.
Pengolahan Tanah Padas/Bekas Galian Bukit Batu Bercadas
Memilih varietas unggul saja belum cukup jikalau anda tidak memperhatikan kondisi tanah tempat bawang merah nantinya akan ditanam. Normalnya, kondisi tanah yang cocok untuk budidaya bawang merah yakni gembur, subur, dan banyak mengandung bahan-bahan organik menyerupai tanah lempung berdebu atau lempung berpasir. Persyaratan kondisi lahan yang menyerupai ini tidak sesuai dengan tempat Waru Barat, Pamekasan, Madura.
Tim GDM Organik melaksanakan olah lahan terlebih dahulu dengan tujuan mengatasi kondisi lahan dan musim. Inovasi mikroba menyerupai banyak sekali Bacillus spp, Pseudomonas spp termasuk Pseudomonas Stutzeri dalam produk-produk GDM Bio Organik Granule SaMe dan GDM Black BOS (Bio Organic Stimulant) terbukti sanggup meningkatkan kesuburan tanah alasannya yakni berfungsi sebagai penawar racun dari logam berat, contohnya Arsenik (As), Kadmium (Cd), Merkuri (Hg), Tembaga (Cu), dan Timbal (Pb) serta sebagai bioremediasi (penggunaan mikroorganisme untuk mengurangi polutan di lingkungan) dan booster tanah biar kualitas tanah semakin anggun untuk ditanami segala macam jenis tumbuhan memperlihatkan kekebalan/immunitas tumbuhan terhadap banyak sekali kondisi dan penyakit. Kualitas tanah yang anggun dan sehat tentu akan menghindarkan tanah dari bahaya penyakit tular tanah dan penyakit jawaban perubahan ekspresi dominan , menyerupai penyakit amis umbi, amis batang, layu tanaman, rebah semai, sampai embun upas.
Pemupukan Full Organik, Siapapun Bisa Panen Bawang Merah!
Pemupukan full organik merupakan salah satu cara penting untuk meningkatkan ketahanan tumbuhan terhadap serangan hama dan pathogen penyebab penyakit pada tumbuhan bawang merah. Dalam budidaya bawang merah di tanah padas dan bahkan bekas galian bukit watu bercadas tersebut. Aplikasi pemupukan GDM pada Bawang Merah menyerupai terlihat dalam table berikut ini
Rangkuman pengawalan tim GDM terhadap budidaya bawang merang di Desa Waru Barat, Pamekasan, Pulau Madura. |
Selanjutnya pemupukan memakai Pupuk Organik Cair GDM dilakukan rutin pada umur 7, 14, 21, 28, 35 dan 45 hari sehabis tanam dengan takaran 8 liter per hektar. Penyemprotan POC GDM ini dilakukan merata ke semua potongan tanaman.
Sehingga, perlu unsur N, P, K dan unsure mikro lainnya ditambah basil Bacillus Sp untuk pembentukan daun, batang, akar, dan peningkatan imunitas tanaman.
Pemberian pupuk hayati sangat dianjurkan sesuai takaran sehingga sanggup mengurangi bahkan menghilangkan pemupukan kimiawi. Tidak perlu khawatir berbudidaya bawang merah di tanah padas alasannya yakni dengan pemupukan sesuai dosis, siapapun sanggup panen! (dss)
0 Response to "Siapapun Dapat Panen Bawang Merah"
Post a Comment